Sejarah Perang Dingin Latar,Faktor,dan Dampak
Perang Dingin adalah sebutan untuk konflik ketegangan politik dan militer antara Blok Barat dipimpin negara Amerika Serikat bersama sekutu NATO, dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet beserta sekutu negara-negara satelitnya. Mengapa disebut perang dingin?
Berbeda dengan perang senjata, perang dingin merupakan pertarungan ideologi antara AS dan Uni Soviet tanpa adanya serangan militer langsung. Dua sekutu itu saling memperebutkan pengaruh terhadap negara-negara lain dengan melakukan persaingan dalam hal politik, ekonomi, dan propaganda.
Masa perang dingin berlangsung pada 12 Maret 1947 sampai 26 Desember 1991. Saat itu merupakan masa-masa paling mencemaskan bagi penduduk dunia karena khawatir jika perang dingin tersebut berubah menjadi perang nuklir dan perang dunia ketiga.
Latar Belakang Perang Dingin
Istilah 'Perang Dingin' sudah muncul sejak tahun 1930, merujuk pada situs National Geographic. Sebutan itu digunakan Perancis untuk menjelaskan hubungan rumit antara negara-negara Eropa saat itu.
Awalnya, di Perang Dunia II AS dan Uni Soviet merupakan bagian dari Blok Sekutu untuk melawan Blok Poros. Di tahun 1945, AS berhasil mengalahkan Jepang dengan menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Sehingga Perang Dunia II dimenangkan AS dari negara Blok Sekutu dan membuatnya menjadi negara adidaya.
Namun, meski Uni Soviet juga bagian dari Blok Sekutu, keduanya memiliki hubungan yang bersitegang karena ada perbedaan ideologi. AS merupakan negara liberal dan kapitalis, menentang ideologi komunis dan sosialis yang dianut Uni Soviet dan pemerintahan tirani yang dipimpin Joseph Stalin.
Sementara Uni Soviet tidak terima dengan perilaku AS yang menyampingkan negara tersebut dalam komunitas internasional. Sehingga, berakhirnya Perang Dunia II menjadi awal tumbuhnya kebencian kedua belah pihak dan semakin besar menjelang Perang Dunia II berakhir.
Terpecahlah aliansi AS, Inggris, dan Uni Soviet karena permusuhan dan rasa kebencian sudah semakin membesar. Saat sekutu Nazi Jerman dan Blok Poros kalah, ketiganya membuat Perjanjian Postdam untuk membagi wilayah Jerman pasca kekalahan.
Jerman terbagi menjadi dua yaitu Jerman Barat di bawah kekuasaan Inggris, Perancis, dan AS sementara Jerman Timur dibawah kekuasaan Uni Soviet. Tak hanya itu, Uni Soviet juga menguasai bekas jajahan Jerman di Eropa Timur dan Eropa Tengah dan menyebarkan pengaruh di seluruh wilayah tersebut.
Hal ini membuat AS dan Inggris khawatir akan pengaruh komunisme yang akan mengganggu perkembangan mereka di Eropa Barat. Kemudian AS meluncurkan Marshall Plan, rencana program ekonomi untuk membangun kekuatan ekonomi negara Eropa sementara Uni Soviet memiliki Molotov Plan.
Faktor Pendorong
1. Perbedaan Ideologi
AS menentang paham komunis sosialis yang dianut Uni Soviet. Hal ini menjadi alasan mengapa perang dingin identik dengan perkembangan ideologi. Pengaruh Uni Soviet yang semakin melebar juga membuat AS semakin geram dan membuat program untuk memberi bantuan dan membangun pasukan ke negara-negara asuhannya, begitupun Uni Soviet.
2. Senjata Nuklir
Kedua blok ini memiliki senjata nuklir yang lebih besar ribuan kali lipat daripada bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Sehingga ini menjadi alasan US dan Uni Soviet untuk tidak bersaing dengan senjata militer.
Berakhirnya Perang Dingin
Jerman terbagi menjadi dua yaitu Jerman Barat di bawah kekuasaan Inggris, Perancis, dan AS sementara Jerman Timur dibawah kekuasaan Uni Soviet. Tak hanya itu, Uni Soviet juga menguasai bekas jajahan Jerman di Eropa Timur dan Eropa Tengah dan menyebarkan pengaruh di seluruh wilayah tersebut.
Hal ini membuat AS dan Inggris khawatir akan pengaruh komunisme yang akan mengganggu perkembangan mereka di Eropa Barat. Kemudian AS meluncurkan Marshall Plan, rencana program ekonomi untuk membangun kekuatan ekonomi negara Eropa sementara Uni Soviet memiliki Molotov Plan.
Faktor Pendorong
1. Perbedaan Ideologi
AS menentang paham komunis sosialis yang dianut Uni Soviet. Hal ini menjadi alasan mengapa perang dingin identik dengan perkembangan ideologi. Pengaruh Uni Soviet yang semakin melebar juga membuat AS semakin geram dan membuat program untuk memberi bantuan dan membangun pasukan ke negara-negara asuhannya, begitupun Uni Soviet.
2. Senjata Nuklir
Kedua blok ini memiliki senjata nuklir yang lebih besar ribuan kali lipat daripada bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Sehingga ini menjadi alasan US dan Uni Soviet untuk tidak bersaing dengan senjata militer.
Berakhirnya Perang Dingin
Disamping pembentukan NATO, Blok Timur juga mendirikan Pakta Warsawa pada 14 Mei 1955 dalam pertemuan di Warsawa, Polandia. Pembentukan Pakta Warsawa merupakan bentuk kekhawatiran Blok TImur atas keberadaan NATO yang dapat menjadi ancaman.
Negara-negara yang masuk dalam Pakta Warsawa adalah Uni Soviet, Bulgaria, Albania, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Cekoslovakia. Puncak perang dingin yaitu pada 1948-1953 dimana Soviet gagal memblokade beberapa sektor di Jerman Barat.
ahun 1962 secara diam-diam Soviet memasang rudal di Kuba untuk diluncurkan ke kota-kota di AS. Orang-orang di AS membangun tempat pengungsian akibat ancaman tersebut. Langkah tersebut memicu konflik pertempuran fisik.
Namun, sebelum itu terjadi, tercapai kesepakatan untuk menarik rudal dan perlahan Perang Dingin mereda di tahun 1980 saat Mikhail Gorbachev memimpin Uni Soviet dan menghapus sistem diktator menggantinya dengan demokrasi. Di tahun 1991, perang dingin resmi berakhir dengan pembubaran Uni Soviet.
Negara-negara yang masuk dalam Pakta Warsawa adalah Uni Soviet, Bulgaria, Albania, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Cekoslovakia. Puncak perang dingin yaitu pada 1948-1953 dimana Soviet gagal memblokade beberapa sektor di Jerman Barat.
ahun 1962 secara diam-diam Soviet memasang rudal di Kuba untuk diluncurkan ke kota-kota di AS. Orang-orang di AS membangun tempat pengungsian akibat ancaman tersebut. Langkah tersebut memicu konflik pertempuran fisik.
Namun, sebelum itu terjadi, tercapai kesepakatan untuk menarik rudal dan perlahan Perang Dingin mereda di tahun 1980 saat Mikhail Gorbachev memimpin Uni Soviet dan menghapus sistem diktator menggantinya dengan demokrasi. Di tahun 1991, perang dingin resmi berakhir dengan pembubaran Uni Soviet.
Dampak Perang Dingin
Berakhirnya perang dingin menyisakan dampak yang timbul dari berbagai sektor. Pengaruh perang dingin terhadap ekonomi global diantaranya adalah penerapan ekonomi liberal dan kapitalis di seluruh dunia. Selain itu, perang dingin berdampak pada perkembangan teknologi mencakup eksplorasi luar angkasa.
Referensi :Detik.com
Sekian dan Terimakashi
AXEL ZALVIANO
SMK BINAWARGA BANDUNG
Komentar
Posting Komentar