Sejarah Musik Indie dan Perkembangan .
Sejarah Musik Indie
Istilah Indie diambil dari kata Independent yang berarti merdeka, bebas, mandiri, dan tidak bergantung. Pada umumnya banyak masyarakat yang beranggapan kalau Indie merupakan sebuah genre, faktanya anggapan tersebut adalah salah.
Indie sendiri bukanlah suatu genre musik, melainkan sebuah gerakan musik yang bebas dan mandiri, nggak bergantung sama sebuah label musik atau sebagainya. Jadi pencipta lagu Indie tidak perlu genre, namun bebas membuat lagu sesuai kreatifitas.
Perkembangan Musik Indie
Musik di Indonesia bisa dikatakan sangat berkembang, berbagai aliran mudah masuk & diterima oleh masyarakat tanah air. Musik Indie yang saat ini berkembang di Indonesia sangat disukai kalangan anak muda.
Di Indonesia musik indie lahir dari musisi Indonesia yang mengadopsi budaya barat dalam berkarya. Dapat dikatakan tahun 70-an musik di Indonesia mulai berkembang. Terdapat beberapa nama seperti Guruh Gipsy, Gang Pegangsaan, God Bless, Giant Step, Super Kid dan lain-lain.
PAS band memulai tradisi merilis album secara indie. Album “Four Through The SAP” berhasil terjual lebih dari 5000 kopi. Tergiur dengan keberhasilan PAS band, akhirnya banyak band metal dan rock yang memakai metode indie. Tercatat nama-nama seperti Puppen, Koil, Burger Kill, Rottrn To The Cure, dan lain-lain, di masa-masa awal perkembangan musik indie.
Pure Saturday adalah band Indie pertama “non-metal” yang membuat album rekamannya sendiri pada tahun 1995. Disusul oleh Mocca yang berhasil menjual 100.000 kopi. Keberhasilan Mocca ini membawa dampak spirit bagi banyak band Indie lain di Indonesia, bahkan hingga hari ini.
1. Sebelah Mata - Efek Rumah Kaca
lagu ini menceritakan tentang seseorang yang terkena penyakit diabetes . Lagu ini di ciptakan untuk mantan personil band Efek Rumah Kaca yang mengalami diabetes hingga mengalami kebutaan .
2. Sssst... - Sore
Lagu berjudul 'SSST' dipopulerkan oleh Sore. Lagu ini bercerita tentang harapan seseorang. Diketahui lagu ini digarap oleh Ade Paloh yang awalnya tidak memiliki judul. Kemudian teman-temannya di Sore, Reza Dwiputranto (gitar dan vokal), Awan Garnida (bas dan vokal), dan Bemby Gusti (drum) ikut menyempurnakan lagu tersebut.
3. Ada di Sana - Danilla Riyadi
Lagu ini menceritakan tentang keinginan seseorang yang sedang jatuh cinta , berandai-andai untuk memiliki/menjalin cinta dengan seseorang yang di puja .
5. Here We Go Again - Ardhito Pramono
Lagu Here We Go again dari Ardhito Pramono ini sebenarnya di produksi oleh Ardhito karena kekaguman nya kepada Danilla Riyadi. Lagu ini memiliki banyak sekali konspirasi dari masyarakat penikmat musik indie di indonesia ini. Sebuah artikel menyebutkan bahwa lagu ini berkisah tentang keposesifan seorang Ardhito Pramono kepada kekasih nya serta mantan kekasih nya yang di gambarkan dalam video clip Here We Go Again ( Terdapat mayat mayat di dalam rumah yang di dalam video clip nya ini Ardhito sembunyikan .
AXEL ZALVIANO
SMK BINAWARGA BANDUNG


Komentar
Posting Komentar